Home » Pelatihan PPIC: Production Planning and Inventory Control

Pelatihan PPIC: Production Planning and Inventory Control

Selamat datang di pelatihan PPIC: Production Planning and Inventory Control. Industri manufaktur modern menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks di tengah perubahan lingkungan bisnis yang dinamis. Efisiensi produksi, manajemen persediaan, dan kemampuan untuk merespons permintaan pasar dengan cepat adalah elemen-elemen krusial yang menentukan daya saing perusahaan. Di sinilah peran Production Planning and Inventory Control (PPIC) menjadi sangat penting. PPIC bukan sekadar mengelola produksi dan persediaan, tetapi juga berfungsi sebagai sistem terintegrasi yang memungkinkan perusahaan untuk merencanakan, mengontrol, dan mengevaluasi seluruh proses produksi dari hulu ke hilir.

Pelatihan PPIC Production Planning and Inventory Control

Pelatihan PPIC: Production Planning and Inventory Control ini termasuk dalam materi pelatihan management & bisnis, yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang lingkup PPIC dalam konteks Manufacturing Resources Planning. Pelatihan ini akan mengupas berbagai metode perencanaan produksi, termasuk teknik penyusunan Production Planning, Aggregate Planning (AP), hingga Master Production Schedule (MPS) yang dapat membantu dalam menentukan kapasitas produksi sesuai kebutuhan pasar. Selain itu, pelatihan ini juga mencakup perencanaan kebutuhan kapasitas dan material (Capacity Requirement Planning dan Material Requirement Planning) untuk mengoptimalkan pengelolaan persediaan dengan pendekatan seperti Economic Order Quantity (EOQ).

Dengan metode forecasting yang tepat, para peserta akan belajar cara memperkirakan permintaan pasar, memilih metode forecasting yang sesuai, dan memahami konsep-konsep dasar hingga teknik pelacakan sinyal (tracking signal) untuk meminimalkan kesalahan prediksi. Di sisi lain, pelatihan ini juga mengajarkan teknik pemantauan dan pengendalian produksi (monitoring and controlling), termasuk auditing dan reporting, sehingga perusahaan dapat memastikan produktivitas berjalan sesuai rencana.

Melalui pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan wawasan praktis yang diperlukan untuk mencapai benchmark industri manufaktur kelas dunia, sehingga mampu menjawab tantangan industri secara efektif.

APA YANG AKAN ANDA PELAJARI?

  1. Ruang lingkup Manufactur Resources Planning dan  PPIC
  2. Tantangan industry manufaktur
  3. Benchmark industri manufaktur kelas dunia
  4. PPIC & Perubahan Lingkungan Bisnis
  5. Demand Management
  6. Peramalan (Forecasting): konsep dasar, dan asumsi,
  7. Jenis jenis forecasting
  8. Metode metode forecasting dan tracking signal.
  9. Teknik Penyusunan Production Planning
  10. Aggregate Planning (AP)
  11. Master Production Schedule (MPS)
  12. Rough Capacity Planning (RCP)
  13. Capacity Requirement Planning (CRP)
  14. Material Requirement Planning (MRP) & inventory planning dengan Economic Order quantity (EOQ)
  15. Shop floor schedu ling and line balancing
  16. Monitoring and controlling
  17. Input output control
  18. Teknik monitoring produksi
  19. Auditing produksi
  20. Reporting
  21. Study kasus, pitfalls dan troubleshooting dalam PPIC

TUJUAN & MANFAAT PELATIHAN

  • Peserta pelatihan mampu memahami fungsi strategis PPIC dalam kaitannya dengan keunggulan kompetitif perusahaan
  • Peserta pelatihan mampu memahami hal-hal yang bersifat teknis operasional maupun manajerial dalam PPIC
  • Peserta pelatihan mampu memahami teknik, metode dan aplikasi  production, planning dan control , auditing yang aplikatif
  • Peserta pelatihan mampu memahami teknik mengaplikasikan berbagai metode dalam PPIC, dapat mengidentifikasi hambatan (pitfall)  dan troubleshooting dalam PPIC.

TARGET PESERTA PELATIHAN

  • Manager level menengah dan atas yang terkait dalam sistem manufacturing seperti PPIC, Supply Chain Management, Manufacturing Management, Material management, Logistics, Material controller, Master scheduler, Demand planner, Supply planner, Sales, Purchasing, dan fungsi lain yg terkait dalam system manufacturing.ng
  • Semua pihak yang membutuhkan pengetahuan seputar PPIC: Production Planning and Inventory Control

METODE PELATIHAN

  • Penyampaian konsep
  • Diskusi kelompok
  • Latihan
  • Studi kasus

JADWAL PELATIHAN PPIC: PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL

  • 8-9 Januari 2024 
  • 19-20 Februari 2024 
  • 4-5 Maret 2024 
  • 24-25 April 2024 
  • 29-30 Mei 2024 
  • 18-19 Juni 2024 
  • 22-23 Juli 2024 
  • 14-15 Agustus 2024 
  • 2-3 September 2024 
  • 16-17 Oktober 2024 
  • 20-21 November 2024 
  • 9-10 Desember 2024

BIAYA PELATIHAN

Pelatihan PPIC: Production Planning and Inventory Control Public

Biaya Public Training silahkan hubungi kami.

Durasi pelatihan : 2 hari.

Catatan :

  1. Harga diatas adalah harga untuk public training di Yogyakarta.
  2. Biaya pelatihan sudah termasuk ruang pelatihan di hotel beserta perlengkapan pelatihan, makan siang, coffee break 2x, modul materi, sertifikat, training kit dan souvenir.
  3. Biaya belum termasuk transportasi dan akomodasi (penginapan) peserta pelatihan.
  4. Biaya sudah termasuk biaya pajak.
  5. Untuk permintaan materi custom (yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta) atau in house training dapat menghubungi kami di sini.

Pelatihan PPIC: Production Planning and Inventory Control Online

Biaya Online Training silahkan hubungi kami.

Durasi pelatihan : 2 hari.

Catatan:

  1. Harga diatas adalah harga untuk online training.
  2. Pelatihan online menggunakan media Zoom Meeting atau media lainnya sesuai kebutuhan.
  3. Biaya pelatihan sudah termasuk Softcopy materi pelatihan, rekaman video pelatihan & Sertifikat pelatihan.
  4. Biaya sudah termasuk biaya pajak.
  5. Untuk permintaan materi custom (yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta) atau in house training dapat menghubungi kami di sini.

Tips Sukses Mengelola Production Planning and Inventory Control (PPIC) dalam Industri Manufaktur

PPIC, atau Production Planning and Inventory Control dikutip dari tigernix.com, adalah salah satu fungsi krusial dalam industri manufaktur yang memastikan semua proses produksi berjalan lancar dan persediaan terjaga sesuai kebutuhan. Sebagai bagian yang mengelola perencanaan dan pengendalian inventaris, PPIC bertanggung jawab untuk memaksimalkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mengoptimalkan persediaan agar selalu tepat waktu dan sesuai permintaan pasar.

Dalam industri manufaktur, penerapan PPIC sangat penting untuk menjaga agar produksi tidak mengalami hambatan karena kekurangan bahan baku atau kapasitas berlebih. Selain itu, pengelolaan yang baik akan membantu perusahaan dalam mengontrol biaya dan meningkatkan kualitas produk. Dengan demikian, artikel ini akan membahas tips-tips penting untuk mengelola PPIC agar bisa diterapkan dengan efektif dalam proses manufaktur.

1. Memahami Peran PPIC dalam Industri Manufaktur

Penjelasan tentang Peran PPIC: Production Planning and Inventory Control dalam Memastikan Kelancaran Proses Produksi

Peran utama PPIC dalam industri manufaktur adalah memastikan bahwa setiap tahap produksi berjalan dengan efisien. Tugas ini melibatkan koordinasi yang mendalam untuk menyelaraskan kebutuhan bahan baku, kapasitas produksi, serta perencanaan distribusi. Production Planning and Inventory Control bukan hanya tentang mengatur stok, melainkan juga tentang bagaimana seluruh rangkaian produksi dapat dilakukan tanpa kendala dan memenuhi target waktu yang telah ditetapkan.

PPIC juga berperan sebagai jembatan antara beberapa departemen, mulai dari pembelian, produksi, hingga penjualan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memahami kebutuhan di tiap bagian sehingga perencanaan yang dilakukan dapat berjalan sesuai target. Dengan kata lain, PPIC memastikan bahwa proses produksi tetap dalam kapasitas yang optimal tanpa pemborosan sumber daya.

Fungsi Utama PPIC: Perencanaan Produksi, Pengendalian Persediaan, dan Evaluasi Kapasitas Produksi

Ada tiga fungsi utama dalam PPIC yang perlu diperhatikan, yaitu perencanaan produksi, pengendalian persediaan, dan evaluasi kapasitas produksi. Perencanaan produksi adalah proses di mana PPIC menentukan jumlah dan waktu yang tepat untuk menghasilkan produk. Di sini, PPIC menggunakan data permintaan pasar untuk mengatur kapan produksi harus ditingkatkan atau dikurangi agar tidak ada kekurangan atau kelebihan stok.

Pengendalian persediaan dalam PPIC memastikan bahwa bahan baku dan barang setengah jadi selalu tersedia sesuai kebutuhan, sehingga proses produksi tidak terganggu. Sementara itu, evaluasi kapasitas produksi berfungsi untuk menilai kemampuan produksi yang tersedia di perusahaan, sehingga dapat dipastikan bahwa kapasitas tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi sesuai dengan target yang telah ditentukan.

2. Menetapkan Target Produksi yang Realistis dengan PPIC

Cara Menetapkan Target Produksi yang Sesuai Menggunakan Data dari PPIC

Menetapkan target produksi yang realistis adalah salah satu aspek penting dalam Production Planning and Inventory Control. PPIC berperan dalam menyediakan data-data penting seperti kapasitas mesin, ketersediaan bahan baku, dan jadwal produksi sebelumnya untuk menentukan target yang bisa dicapai. Dengan menggunakan data ini, PPIC mampu meminimalkan risiko ketidakseimbangan antara permintaan pasar dan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.

Data yang dimiliki PPIC akan menjadi acuan untuk menyesuaikan produksi dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Dengan penetapan target produksi yang jelas dan terukur, perusahaan dapat meminimalkan kemungkinan kekurangan barang atau pemborosan bahan baku. Selain itu, penetapan target yang realistis juga membantu menjaga stabilitas operasional perusahaan agar tetap optimal tanpa tekanan yang berlebihan pada sumber daya.

Analisis Kebutuhan Produksi Berdasarkan Permintaan Pasar dan Kapasitas Manufaktur

Kunci utama dalam PPIC adalah memahami permintaan pasar dan kapasitas manufaktur. Dalam hal ini, PPIC melakukan analisis mendalam untuk memahami pola permintaan, yang membantu perusahaan menentukan kapan produksi harus ditingkatkan atau dikurangi. Analisis ini penting karena perusahaan seringkali mengalami fluktuasi permintaan, terutama untuk produk musiman atau yang terpengaruh oleh tren pasar tertentu.

Selain itu, PPIC juga menilai kapasitas manufaktur, termasuk waktu kerja mesin, kapasitas penyimpanan, dan tenaga kerja yang tersedia. Dengan memahami batasan dan kemampuan produksi, PPIC dapat membuat rencana produksi yang lebih realistis dan sesuai dengan kondisi operasional di lapangan. Strategi ini akan memastikan bahwa perusahaan tidak mengalami kekurangan persediaan atau penumpukan stok yang tidak perlu.

3. Mengoptimalkan Persediaan melalui Sistem Pengendalian PPIC

Strategi PPIC untuk Mengendalikan Persediaan secara Efisien guna Menghindari Kekurangan atau Kelebihan Stok

Salah satu tantangan terbesar dalam Production Planning and Inventory Control adalah memastikan ketersediaan persediaan yang sesuai tanpa kekurangan atau kelebihan. Kelebihan stok dapat menyebabkan biaya penyimpanan tinggi dan potensi kerugian, sedangkan kekurangan stok bisa mengganggu proses produksi. Oleh karena itu, PPIC harus menerapkan strategi pengendalian persediaan yang efisien untuk menjaga keseimbangan yang optimal.

PPIC menggunakan data penjualan historis, tren permintaan, dan analisis lead time untuk memastikan bahwa persediaan selalu ada dalam jumlah yang tepat. Strategi seperti pengendalian persediaan berbasis permintaan (demand-driven inventory control) bisa diterapkan, di mana PPIC hanya menyimpan persediaan yang benar-benar dibutuhkan untuk jangka waktu tertentu.

Pembahasan tentang Metode Pengendalian Persediaan, seperti Just-In-Time (JIT) atau Economic Order Quantity (EOQ), yang Bisa Diterapkan melalui PPIC

Metode Just-In-Time (JIT) dan Economic Order Quantity (EOQ) adalah teknik populer dalam pengendalian persediaan yang dapat diterapkan dalam PPIC. JIT bertujuan untuk mengurangi persediaan hingga hampir nol dengan mengandalkan pengiriman tepat waktu dari pemasok sesuai kebutuhan produksi. Metode ini membantu mengurangi biaya penyimpanan dan mencegah penumpukan stok yang tidak diperlukan.

Di sisi lain, EOQ adalah metode untuk menentukan jumlah pesanan optimal yang harus dipesan untuk meminimalkan total biaya persediaan, termasuk biaya pemesanan dan penyimpanan. Dengan EOQ, perusahaan dapat menghitung ukuran pesanan yang paling ekonomis untuk memenuhi kebutuhan tanpa menyebabkan stok berlebih atau kekurangan. Kombinasi strategi ini memungkinkan PPIC untuk mengontrol persediaan dengan lebih efisien dan meningkatkan kelancaran produksi.

4. Menerapkan Teknologi dalam Production Planning and Inventory Control

Peran Teknologi dalam Meningkatkan Efektivitas PPIC

Dalam era digital saat ini, teknologi telah menjadi alat yang sangat penting dalam meningkatkan efektivitas Production Planning and Inventory Control (PPIC). Penggunaan perangkat lunak atau software khusus untuk PPIC membantu perusahaan mengelola data produksi dan persediaan dengan lebih akurat dan efisien. Dengan teknologi, informasi terkait stok, kebutuhan bahan baku, jadwal produksi, hingga analisis permintaan pasar dapat diakses secara real-time, yang memudahkan tim PPIC dalam mengambil keputusan cepat dan tepat.

Selain itu, teknologi juga memungkinkan pengelolaan data dalam jumlah besar (big data), yang membantu PPIC dalam melakukan analisis tren yang lebih mendalam dan menghasilkan perencanaan yang lebih matang. Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan dapat mengoptimalkan setiap aspek PPIC, mulai dari perencanaan produksi hingga pengendalian stok, yang semuanya berujung pada peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya.

Penggunaan Perangkat Lunak PPIC untuk Memantau dan Menganalisis Data Produksi dan Inventarisasi secara Real-Time

Perangkat lunak PPIC, seperti ERP (Enterprise Resource Planning) atau MRP (Material Requirements Planning), menjadi kunci untuk memantau dan menganalisis data produksi dan inventaris secara real-time. Dengan sistem ini, perusahaan dapat melihat status persediaan, kapasitas produksi, serta kebutuhan bahan baku dengan lebih cepat dan akurat. Sistem ini juga memungkinkan otomatisasi dalam berbagai proses, seperti perhitungan kebutuhan material atau penjadwalan ulang produksi jika terjadi perubahan permintaan.

Dengan informasi yang selalu terbarui, perangkat lunak ini membantu tim PPIC menghindari risiko kesalahan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan. Real-time monitoring juga sangat berguna dalam mengurangi waktu respons terhadap masalah yang muncul di lapangan, seperti kekurangan stok mendadak atau gangguan pada mesin produksi. Dengan demikian, penggunaan teknologi dalam PPIC memungkinkan perusahaan menjaga performa yang stabil dan meminimalisasi gangguan dalam produksi.

5. Menyusun Forecasting yang Akurat dalam PPIC

Teknik Forecasting yang Relevan dalam Production Planning and Inventory Control untuk Merencanakan Persediaan Berdasarkan Tren Permintaan

Forecasting atau peramalan adalah bagian penting dalam Production Planning and Inventory Control untuk memprediksi kebutuhan persediaan dan jadwal produksi di masa depan. PPIC menggunakan berbagai teknik forecasting, seperti analisis tren historis, regresi, dan model statistik lainnya untuk memahami pola permintaan yang mungkin muncul. Peramalan ini sangat berguna untuk menentukan kapan dan berapa banyak bahan baku yang perlu disediakan, sehingga produksi bisa terus berjalan tanpa kendala.

Dengan forecasting yang akurat, PPIC dapat menghindari pemborosan yang terjadi akibat kelebihan stok atau kerugian karena kekurangan stok. Teknik forecasting yang tepat juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti musim, tren pasar, dan data penjualan sebelumnya. Dengan demikian, perusahaan bisa mempersiapkan diri lebih baik terhadap fluktuasi permintaan dan tetap menjaga efisiensi operasional.

Bagaimana Forecasting yang Akurat Membantu Mengurangi Biaya dan Risiko Produksi

Forecasting yang akurat sangat berperan dalam mengurangi biaya dan risiko yang terkait dengan produksi. Dengan peramalan yang baik, PPIC dapat membuat rencana produksi yang sesuai dengan kebutuhan aktual tanpa menimbulkan biaya tambahan akibat persediaan berlebih atau kekurangan bahan baku. Ketika produksi dan persediaan dapat direncanakan dengan lebih tepat, perusahaan bisa menekan biaya operasional serta meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.

Selain itu, perencanaan berdasarkan forecasting yang akurat juga membantu perusahaan menghindari risiko produksi yang terkait dengan fluktuasi permintaan yang tak terduga. Dengan data permintaan yang lebih terprediksi, perusahaan bisa mengatur anggaran dan sumber daya dengan lebih bijak, serta meminimalisasi potensi kerugian akibat perubahan kondisi pasar yang mendadak.

6. Komunikasi Efektif antara PPIC dan Departemen Lain

Pentingnya Komunikasi antara Tim PPIC dengan Departemen Produksi, Pembelian, dan Penjualan untuk Memastikan Alur Kerja yang Sinkron

Salah satu faktor kunci keberhasilan Production Planning and Inventory Control adalah komunikasi yang efektif antara tim PPIC dengan departemen lain, seperti produksi, pembelian, dan penjualan. Alur komunikasi yang baik memastikan bahwa setiap bagian di perusahaan memiliki pemahaman yang sama tentang kebutuhan dan target produksi. Dengan adanya sinergi ini, tim PPIC dapat membuat perencanaan yang sesuai dengan kapasitas produksi dan kebutuhan bahan baku yang diperlukan.

Misalnya, tim penjualan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan dapat memberikan informasi terkait perubahan permintaan yang berpotensi memengaruhi produksi. Dengan informasi ini, PPIC dapat menyesuaikan rencana produksi dan inventarisasi agar selalu selaras dengan kebutuhan pasar. Begitu pula dengan tim pembelian yang perlu mendapatkan informasi dari PPIC mengenai jumlah dan waktu pembelian bahan baku, sehingga ketersediaan material di gudang selalu terjaga.

Tips dan Praktik Terbaik dalam Koordinasi Antar-Departemen

Agar koordinasi antar-departemen berjalan dengan lancar, perusahaan bisa menerapkan beberapa tips dan praktik terbaik dalam komunikasi. Pertama, setiap departemen perlu melakukan pertemuan rutin untuk mengevaluasi kebutuhan dan target yang ada. Melalui pertemuan ini, masing-masing departemen dapat saling berbagi informasi penting yang mungkin berdampak pada kelancaran proses produksi.

Selain itu, komunikasi yang transparan dan jelas juga sangat penting. Tim PPIC perlu menjelaskan data dan rencana mereka dengan bahasa yang mudah dipahami oleh departemen lain. Dengan begitu, setiap bagian perusahaan dapat mengikuti perencanaan produksi yang ditetapkan dan menjalankan tugas mereka secara efektif. Koordinasi yang baik ini akan membantu mengurangi potensi kesalahpahaman dan memastikan bahwa produksi berjalan dengan lancar.

7. Memantau dan Mengevaluasi Kinerja PPIC secara Berkala

Metode Evaluasi yang Dapat Digunakan untuk Menilai Keberhasilan Sistem Production Planning and Inventory Control

Memantau dan mengevaluasi kinerja PPIC secara berkala adalah langkah penting untuk memastikan efektivitas dari sistem yang diterapkan. Beberapa metode evaluasi yang bisa digunakan antara lain analisis performa produksi, pengecekan persediaan, serta evaluasi kapasitas dan pemakaian mesin. Dengan metode evaluasi ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau peningkatan untuk menjaga performa PPIC.

Evaluasi juga dapat dilakukan dengan memantau tingkat keberhasilan perencanaan produksi, termasuk sejauh mana PPIC mampu menghindari terjadinya penundaan produksi akibat kekurangan stok atau masalah kapasitas. Metode evaluasi ini tidak hanya membantu perusahaan memastikan kelancaran produksi, tetapi juga sebagai dasar untuk meningkatkan efektivitas PPIC di masa depan.

KPI (Key Performance Indicators) yang Relevan untuk Mengukur Efektivitas PPIC, seperti Tingkat Keterlambatan Produksi, Akurasi Persediaan, dan Efisiensi Kapasitas

Key Performance Indicators (KPI) adalah alat penting yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan efektivitas Production Planning and Inventory Control. Beberapa KPI yang relevan dalam PPIC meliputi tingkat keterlambatan produksi, akurasi persediaan, serta efisiensi penggunaan kapasitas produksi. KPI ini memberikan gambaran tentang sejauh mana PPIC berhasil mencapai target operasional yang telah ditetapkan.

Sebagai contoh, tingkat keterlambatan produksi dapat menjadi indikator seberapa baik perencanaan yang dilakukan oleh PPIC dalam menjaga jadwal produksi yang telah disusun. Sementara itu, akurasi persediaan menunjukkan kemampuan PPIC dalam menjaga stok pada level yang ideal, tanpa kelebihan atau kekurangan. Efisiensi kapasitas mencerminkan sejauh mana perusahaan mampu memaksimalkan sumber daya produksi yang tersedia. Dengan memantau KPI ini secara berkala, perusahaan dapat menjaga kelancaran proses produksi dan terus meningkatkan kinerja PPIC dari waktu ke waktu.

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram