Home » Pelatihan Manajemen Piutang (Account Receivables Management)

Pelatihan Manajemen Piutang (Account Receivables Management)

Selamat datang di pelatihan Manajemen Piutang (Account Receivables Management). Dalam dunia bisnis yang kompetitif dan dinamis, kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang menjadi salah satu kunci utama menjaga arus kas tetap sehat dan keberlangsungan usaha tetap terjaga. Tidak sedikit perusahaan mengalami gangguan keuangan bukan karena kurangnya penjualan, melainkan karena lemahnya sistem pengelolaan piutang. Di sinilah pentingnya Pelatihan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) — sebuah pelatihan komprehensif yang dirancang untuk membantu para profesional keuangan, staf administrasi, maupun manajer bisnis memahami strategi dan teknik efektif dalam mengelola, menagih, serta mengendalikan piutang perusahaan secara profesional.

Pelatihan Manajemen Piutang ( Account Receivables Management )

Pelatihan ini termasuk dalam materi pelatihan Finance & Accounting, yang akan membekali peserta dengan pemahaman menyeluruh mengenai berbagai aspek manajemen piutang, mulai dari pengakuan dan penilaian piutang dagang, pengelolaan piutang tak tertagih, hingga pencatatan transaksi dengan kartu kredit. Peserta juga akan mempelajari cara mengelola piutang wesel, melakukan perhitungan bunga, menentukan tanggal jatuh tempo, serta memahami proses konversi dari piutang dagang ke piutang wesel.

Lebih dari sekadar teori, pelatihan ini menekankan pada penerapan praktis di lapangan, termasuk analisa kebijakan kredit, penilaian kelayakan debitur melalui metode 5C of Credit, dan teknik penyusunan aging schedule untuk memantau kesehatan piutang perusahaan. Selain itu, peserta akan diperkenalkan pada konsep pembiayaan jangka pendek, strategi penanganan piutang yang efektif untuk meningkatkan pendapatan, hingga keterampilan komunikasi profesional dalam menyusun surat tagihan dan surat peringatan penagihan.

Melalui Pelatihan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) ini, peserta diharapkan mampu membangun sistem pengelolaan piutang yang efisien, menekan risiko piutang macet, serta meningkatkan likuiditas perusahaan secara berkelanjutan. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga stabilitas keuangan sekaligus memperkuat kepercayaan mitra bisnis di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.

APA YANG AKAN ANDA PELAJARI?

  1. PIUTANG DAGANG
    • Pengakuan Piutang Dagang
    • Penilaian Piutang Dagang
    • Perkiraan piutang Tak Tertagih
    • Pencatatan Penghapusan dan Penerimaan Kembali Piutang Tak Tertagih
    • Penjualan Dengan Kartu Kredit
  2. PIUTANG WESEL (NOTES RECEIVABLE)
    • Perhitungan Bunga
    • Pencatatan dan Jurnal
    • Penentuan  Tanggal Jatuh Tempo
    • Perubahan Piutang Dagang menjadi Piutang Wesel
  3. MANAJEMEN & ANALISA KEBIJAKAN KREDIT
    • Standar Kredit
    • Penilaian Kredit dengan 5-C
    • Analisa Informasi Kredit
    • Kriteria Kredit Dagang
    • Penilaian Perubahan Kebijakan Kredit
  4. PENDEKATAN POLA PEMBAYARAN
    • Praktek Umum Perusahaan
    • Penjualan Harian
    • Daftar Umur Piutang Dagang /Ageing
    • Permasalahan-permasalahan
  5. PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
    • Hutang Dagang  &  Wesel
      • Konsep Net Kredit (Kredit Bersih)
      • Keunggulan Kredit Dagang Sebagai Sumber Pembiayaan
      • Pembiayaan Bank Jangka Pendek
      • Surat Berharga Komersial (CP)
      • Gadai & Sertifikat Jaminan
  6. PENGELOLAAN PIUTANG UNTUK MENAIKKAN PENDAPATAN
    • Penanganan Piutang
    • Pertimbangan Investasi dalam Tagihan
    • Penggunaan Referensi
  7. SURAT PENAGIHAN
    • Cara Menulis Surat Tagihan
    • Menulis Surat Tagihan yang Baik
  8. SURAT PERINGATAN
    • Urutan Penulisan Surat Peringatan Atas Tagihan yang Tertunggak
    • Contoh Surat Peringatan Pertama sampai dengan Peringatan Terakhir

TUJUAN & MANFAAT PELATIHAN

Pelatihan ini akan membahas mengenai Manajemen Piutang ( Account Receivables Management ). Sehingga diharapkan peserta pelatihan mampu melakukan administrasi yang efektif terhadap proses piutang, mampu mengorganisasi proses piutang, serta mampu memberikan informasi yang penting dalam pengambilan keputusan oleh manajemen.

TARGET PESERTA PELATIHAN

  • Pimpinan perusahaan dan pihak pengambil kebijakan
  • Manajer keuangan
  • Staff keuangan atau Accounting
  • Semua pihak yang ingin meningkatkan pengetahuan seputar Manajemen Piutang

METODE PELATIHAN

  • Penyampaian konsep
  • Diskusi kelompok
  • Latihan
  • Studi kasus

JADWAL PELATIHAN MANAJEMEN PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLES MANAGEMENT)

  • 2-3 Januari 2025 
  • 24-25 Februari 2025 
  • 2-3 Maret 2025 
  • 7-8 April 2025 
  • 5-6 Mei 2025 
  • 16-17 Juni 2025 
  • 21-22 Juli 2025 
  • 4-5 Agustus 2025 
  • 29-30 September 2025 
  • 13-14 Oktober 2025 
  • 3-4 November 2025 
  • 8-9 Desember 2025

BIAYA PELATIHAN

Pelatihan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) Public

Biaya Public Training silahkan hubungi kami.

Durasi pelatihan : 2 hari.

Catatan :

  1. Harga diatas adalah harga untuk public training di Yogyakarta.
  2. Biaya pelatihan sudah termasuk ruang pelatihan di hotel beserta perlengkapan pelatihan, makan siang, coffee break 2x, modul materi, sertifikat, training kit dan souvenir.
  3. Biaya belum termasuk transportasi dan akomodasi (penginapan) peserta pelatihan.
  4. Biaya sudah termasuk biaya pajak.
  5. Untuk permintaan materi custom (yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta) atau in house training dapat menghubungi kami di sini.

Pelatihan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) Online

Biaya Online Training silahkan hubungi kami.

Durasi pelatihan : 2 hari.

Catatan:

  1. Harga diatas adalah harga untuk online training.
  2. Pelatihan online menggunakan media Zoom Meeting atau media lainnya sesuai kebutuhan.
  3. Biaya pelatihan sudah termasuk Softcopy materi pelatihan, rekaman video pelatihan & Sertifikat pelatihan.
  4. Biaya sudah termasuk biaya pajak.
  5. Untuk permintaan materi custom (yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta) atau in house training dapat menghubungi kami di sini.

7 Kesalahan Umum dalam Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang Harus Dihindari

Dalam dunia bisnis yang serba cepat, menjaga kestabilan arus kas adalah hal yang krusial. Salah satu elemen penting untuk mewujudkannya adalah Manajemen Piutang (Account Receivables Management). Sayangnya, banyak perusahaan yang masih menganggap proses ini sekadar administrasi biasa, padahal pengelolaan piutang yang buruk bisa menimbulkan masalah serius pada kesehatan keuangan perusahaan.

Dikutip dari investopedia.com, Manajemen Piutang (Account Receivables Management) pada dasarnya adalah sistem pengelolaan tagihan dari pelanggan agar pembayaran dapat diterima tepat waktu dan mengurangi risiko kredit macet. Jika dijalankan dengan benar, proses ini dapat membantu perusahaan mempertahankan likuiditas dan meningkatkan profitabilitas. Namun, kesalahan kecil dalam pengelolaannya bisa menyebabkan penurunan cash flow yang signifikan.

Tujuan dari artikel ini adalah membantu Anda — baik sebagai staf keuangan, akuntan, maupun pemilik bisnis — memahami tujuh kesalahan umum dalam pengelolaan piutang yang sering terjadi di perusahaan. Dengan mengetahuinya sejak awal, Anda bisa menghindari potensi kerugian dan membangun sistem keuangan yang lebih sehat.

Pentingnya Manajemen Piutang (Account Receivables Management) dalam Keuangan Perusahaan

Hubungan antara Manajemen Piutang dan Arus Kas

Arus kas yang lancar merupakan tanda perusahaan yang sehat. Namun, tanpa sistem Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang efektif, arus kas bisa tersendat karena banyaknya piutang yang belum tertagih. Ketika pelanggan menunda pembayaran, perusahaan tetap harus menanggung beban operasional seperti gaji, pembelian bahan baku, dan biaya produksi. Akibatnya, stabilitas keuangan terganggu.

Dengan menerapkan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang baik, perusahaan dapat memprediksi kapan dana akan masuk dan mengatur pengeluaran dengan lebih bijak. Analisis data piutang juga membantu tim keuangan merencanakan strategi untuk mengoptimalkan arus kas, misalnya melalui diskon pembayaran cepat atau sistem penagihan otomatis.

Dampak Kesalahan Manajemen Piutang terhadap Likuiditas dan Profitabilitas

Kesalahan kecil dalam manajemen piutang bisa berakibat besar terhadap likuiditas. Misalnya, jika perusahaan tidak memantau umur piutang, dana yang seharusnya bisa digunakan untuk investasi atau ekspansi justru terjebak dalam tagihan yang belum dibayar. Kondisi ini dapat menurunkan profitabilitas karena perusahaan kehilangan potensi pendapatan.

Lebih parah lagi, piutang yang tak tertagih menjadi beban keuangan dan menurunkan nilai aset. Dengan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang tepat, risiko seperti ini bisa diminimalisir. Setiap keputusan terkait penjualan kredit harus didukung oleh analisis keuangan yang akurat dan kebijakan yang tegas.

Peran Tim Keuangan dalam Menjaga Kesehatan Piutang Perusahaan

Tim keuangan memegang peran sentral dalam mengelola piutang. Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas pencatatan transaksi, tetapi juga memastikan seluruh proses penagihan berjalan sesuai jadwal. Dengan sistem Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang terstruktur, tim keuangan dapat melakukan pemantauan secara real-time dan memberikan peringatan dini terhadap piutang bermasalah.

Selain itu, tim keuangan juga berperan dalam memberikan rekomendasi kepada manajemen terkait kebijakan kredit dan strategi penagihan. Mereka menjadi penghubung antara data akuntansi dan kebijakan bisnis, memastikan setiap keputusan berdasarkan fakta, bukan sekadar perkiraan.

Kesalahan 1: Tidak Memiliki Kebijakan Kredit yang Jelas

Dampak Pemberian Kredit Tanpa Analisis Risiko

Salah satu kesalahan fatal dalam Manajemen Piutang (Account Receivables Management) adalah memberikan kredit tanpa melalui analisis risiko yang matang. Banyak perusahaan yang ingin memperluas pasar dengan cara memberikan kelonggaran pembayaran kepada pelanggan baru. Namun, tanpa evaluasi, hal ini justru membuka peluang terjadinya kredit macet.

Tanpa kebijakan kredit yang jelas, sulit untuk menentukan siapa yang layak mendapatkan fasilitas pembayaran tertunda. Akibatnya, perusahaan menanggung risiko piutang yang tidak tertagih dan mengganggu arus kas jangka pendek.

Cara Menetapkan Kebijakan Kredit yang Sehat dan Sesuai Profil Pelanggan

Kebijakan kredit yang baik harus berdasarkan analisis kelayakan pelanggan. Ini mencakup evaluasi riwayat pembayaran, kondisi keuangan, dan reputasi bisnis mereka. Manajemen Piutang (Account Receivables Management) dapat membantu dalam menilai faktor-faktor tersebut dengan menyediakan data historis pembayaran dan peringkat risiko pelanggan.

Langkah praktis yang bisa dilakukan adalah menetapkan batas kredit (credit limit), jangka waktu pembayaran (terms of payment), serta kebijakan penalti untuk keterlambatan. Dengan aturan yang jelas, perusahaan dapat menjaga keseimbangan antara menjaga pelanggan dan mengontrol risiko keuangan.

Kesalahan 2: Kurangnya Evaluasi Terhadap Pelanggan

Mengabaikan Analisis Kelayakan Kredit Pelanggan Baru

Salah satu penyebab utama meningkatnya piutang bermasalah adalah kurangnya evaluasi terhadap pelanggan baru. Banyak perusahaan terlalu percaya dengan reputasi pelanggan tanpa memeriksa data keuangan mereka terlebih dahulu. Dalam Manajemen Piutang (Account Receivables Management), analisis kelayakan kredit merupakan fondasi penting untuk menghindari risiko gagal bayar.

Evaluasi ini mencakup pemeriksaan laporan keuangan, kebiasaan pembayaran sebelumnya, serta kondisi industri tempat pelanggan beroperasi. Dengan pendekatan ini, perusahaan bisa menilai apakah pelanggan layak diberi fasilitas kredit atau tidak.

Pentingnya Laporan Keuangan dan Riwayat Pembayaran Pelanggan

Data historis pelanggan adalah aset penting bagi Manajemen Piutang (Account Receivables Management). Melalui laporan keuangan dan catatan pembayaran, tim keuangan dapat mengidentifikasi pola perilaku pelanggan. Apakah mereka sering membayar tepat waktu? Apakah ada indikasi penundaan yang berulang?

Pemahaman ini membantu perusahaan membuat keputusan berbasis data. Dengan begitu, pemberian kredit menjadi lebih selektif dan risiko kredit macet dapat ditekan.

Bagaimana Manajemen Piutang (Account Receivables Management) Membantu dalam Pengambilan Keputusan Kredit

Sistem Manajemen Piutang (Account Receivables Management) modern memungkinkan perusahaan mengelola data pelanggan secara terpusat. Dari data tersebut, manajemen dapat menilai performa pelanggan, membuat peringkat risiko, dan menentukan kebijakan yang sesuai. Dengan sistem ini, keputusan pemberian kredit tidak lagi subjektif, melainkan berdasarkan data yang akurat.

Kesalahan 3: Tidak Memantau Piutang Secara Rutin

Akibat dari Kurangnya Monitoring terhadap Umur Piutang (Aging Schedule)

Monitoring piutang secara berkala adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Tanpa pemantauan, banyak tagihan yang dibiarkan menumpuk hingga melewati jatuh tempo. Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang baik selalu melibatkan pembuatan aging schedule, yaitu daftar umur piutang berdasarkan jangka waktu penagihan.

Dengan laporan ini, perusahaan bisa mengetahui pelanggan mana yang sering terlambat membayar dan segera mengambil tindakan. Mengabaikan monitoring berarti memberi ruang bagi kerugian yang sebenarnya bisa dihindari.

Pentingnya Penggunaan Sistem Account Receivables Management yang Terintegrasi

Perusahaan modern sebaiknya tidak lagi mengandalkan sistem manual seperti spreadsheet. Saat ini, banyak platform Account Receivables Management yang dapat diintegrasikan dengan sistem akuntansi dan penjualan. Sistem ini memungkinkan tim keuangan melihat status pembayaran secara real-time dan mengirimkan pengingat otomatis kepada pelanggan.

Integrasi ini bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan pencatatan. Dengan sistem yang terhubung, manajemen dapat mengambil keputusan strategis dengan lebih cepat dan akurat.

Cara Membuat Laporan Aging yang Efektif dan Mudah Dipahami

Laporan aging yang baik harus menampilkan umur piutang berdasarkan rentang waktu tertentu, misalnya 0–30 hari, 31–60 hari, 61–90 hari, dan seterusnya. Manajemen Piutang (Account Receivables Management) membantu mengelompokkan piutang berdasarkan kategori ini, sehingga tim keuangan dapat memprioritaskan penagihan pada pelanggan dengan risiko tertinggi.

Laporan juga perlu dilengkapi dengan informasi nilai total, nama pelanggan, dan alasan keterlambatan pembayaran. Dengan visualisasi yang jelas, proses pengambilan keputusan menjadi lebih efisien.

Kesalahan 4: Penagihan yang Terlambat dan Tidak Konsisten

Dampak Keterlambatan Penagihan terhadap Arus Kas

Penagihan yang terlambat dapat merusak arus kas perusahaan. Ketika tagihan tidak segera dikirim atau ditindaklanjuti, peluang pembayaran tepat waktu menurun. Manajemen Piutang (Account Receivables Management) menekankan pentingnya konsistensi dalam proses penagihan agar perusahaan dapat mempertahankan likuiditasnya.

Keterlambatan penagihan juga menurunkan kredibilitas perusahaan di mata pelanggan. Mereka mungkin menganggap perusahaan tidak serius dalam mengelola keuangannya.

Strategi Membangun Sistem Reminder Otomatis dalam Manajemen Piutang (Account Receivables Management)

Salah satu solusi efektif adalah membangun sistem reminder otomatis. Dengan dukungan teknologi, Manajemen Piutang (Account Receivables Management) dapat mengirimkan pengingat melalui email atau pesan sebelum dan sesudah jatuh tempo. Sistem ini membantu menjaga hubungan baik dengan pelanggan tanpa harus melakukan penagihan yang agresif.

Selain itu, sistem otomatis dapat mencatat riwayat komunikasi, sehingga tim keuangan dapat memantau proses penagihan secara menyeluruh.

Etika dan Pendekatan Profesional dalam Melakukan Penagihan

Penagihan bukan sekadar menuntut pembayaran, melainkan menjaga hubungan bisnis yang berkelanjutan. Dalam Manajemen Piutang (Account Receivables Management), penagihan yang etis berarti mengedepankan komunikasi yang sopan, jelas, dan menghargai pelanggan. Hindari nada memaksa, dan gunakan pendekatan yang solutif seperti menawarkan opsi pembayaran bertahap.

Pendekatan profesional akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memperbesar peluang pembayaran tepat waktu.

Kesalahan 5: Tidak Menyediakan Cadangan untuk Piutang Tak Tertagih

Mengapa Allowance for Doubtful Accounts Penting

Tidak semua piutang akan tertagih, dan inilah kenyataan yang harus dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, Manajemen Piutang (Account Receivables Management) mengajarkan pentingnya mencadangkan dana untuk piutang yang kemungkinan tidak bisa dibayar. Cadangan ini disebut allowance for doubtful accounts.

Dengan memiliki cadangan ini, laporan keuangan akan mencerminkan kondisi yang lebih realistis dan membantu manajemen membuat keputusan bisnis yang bijak.

Cara Menghitung dan Mencatat Estimasi Piutang Tak Tertagih Secara Akuntansi

Estimasi piutang tak tertagih dapat dihitung berdasarkan persentase dari total piutang atau dari pengalaman historis perusahaan. Misalnya, jika rata-rata 3% dari total piutang tidak tertagih, maka perusahaan dapat mencadangkan jumlah tersebut setiap periode. Dalam sistem Manajemen Piutang (Account Receivables Management), pencatatan ini biasanya dilakukan melalui akun beban kerugian piutang.

Langkah ini tidak hanya menjaga keakuratan laporan keuangan, tetapi juga melindungi perusahaan dari kejutan finansial di masa depan.

Hubungan antara Pencadangan dan Laporan Keuangan yang Realistis

Laporan keuangan yang realistis membantu manajemen memahami posisi keuangan sebenarnya. Tanpa pencadangan, laba perusahaan bisa terlihat lebih tinggi dari kondisi riilnya. Dengan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang disiplin, pencadangan dilakukan secara rutin agar laporan keuangan tetap transparan dan kredibel.

Kesalahan 6: Tidak Memanfaatkan Teknologi dalam Manajemen Piutang (Account Receivables Management)

Risiko Masih Mengandalkan Sistem Manual

Sistem manual rentan terhadap kesalahan input, kehilangan data, dan keterlambatan laporan. Dalam dunia bisnis modern, mengandalkan metode lama berarti kehilangan efisiensi dan kecepatan. Manajemen Piutang (Account Receivables Management) berbasis teknologi mampu mengotomatisasi proses dan meminimalkan human error.

Selain itu, data yang tersimpan secara digital lebih mudah diakses untuk analisis dan pengambilan keputusan strategis.

Manfaat Digitalisasi dalam Pemantauan, Penagihan, dan Analisis Piutang

Digitalisasi membawa banyak keuntungan, seperti percepatan proses penagihan, pelaporan real-time, dan kemampuan analitik yang lebih baik. Dengan sistem digital Manajemen Piutang (Account Receivables Management), perusahaan dapat mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan dan menentukan strategi yang paling efektif untuk meningkatkan kolektabilitas.

Selain itu, digitalisasi juga mempermudah integrasi antar divisi, sehingga informasi keuangan lebih transparan dan cepat diakses.

Contoh Software atau Tools Modern untuk Account Receivables Management

Beberapa software populer yang mendukung Account Receivables Management antara lain QuickBooks, Xero, SAP, dan Oracle NetSuite. Platform ini menyediakan fitur pelacakan pembayaran, otomatisasi pengingat, serta analisis umur piutang. Penggunaan alat ini membantu perusahaan menghemat waktu dan tenaga, serta meningkatkan akurasi laporan keuangan.

Kesalahan 7: Kurangnya Koordinasi antara Tim Penjualan dan Tim Keuangan

Dampak Ketidaksinkronan Data Pelanggan terhadap Efektivitas Penagihan

Ketika data pelanggan antara tim penjualan dan keuangan tidak sinkron, proses penagihan seringkali terganggu. Misalnya, tim keuangan mungkin tidak mengetahui adanya perubahan kesepakatan pembayaran yang dibuat oleh tim penjualan. Akibatnya, tagihan bisa salah kirim atau dikirim dengan nominal yang tidak sesuai. Manajemen Piutang (Account Receivables Management) menekankan pentingnya koordinasi antardepartemen agar proses berjalan efisien.

Strategi Membangun Komunikasi yang Selaras antar Departemen

Kunci utama koordinasi adalah komunikasi terbuka dan sistem informasi yang terintegrasi. Dengan menerapkan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) berbasis digital, seluruh data pelanggan dapat diakses oleh tim penjualan maupun keuangan secara bersamaan. Setiap perubahan langsung tercatat dalam sistem sehingga meminimalkan miskomunikasi.

Peran Manajer Keuangan dalam Mengintegrasikan Proses Manajemen Piutang (Account Receivables Management)

Manajer keuangan berperan sebagai penghubung antara kebijakan bisnis dan implementasi teknis. Mereka memastikan seluruh departemen mengikuti prosedur Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang telah ditetapkan. Selain itu, manajer keuangan juga bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi dan memberikan pelatihan bagi tim agar proses penagihan semakin efektif.

Strategi Pencegahan: Membangun Sistem Manajemen Piutang yang Efektif

Langkah-Langkah Membangun Sistem Kontrol dan Pemantauan Piutang

Langkah pertama adalah membuat prosedur standar pengelolaan piutang yang mencakup proses pemberian kredit, penagihan, dan pelaporan. Dengan Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang terstruktur, perusahaan dapat mengontrol risiko sejak awal dan memastikan semua piutang tercatat dengan benar. Sistem kontrol juga harus mampu mendeteksi potensi masalah sebelum menjadi kerugian besar.

Pelatihan Staf Keuangan dan Peningkatan Kompetensi Manajemen Risiko

Sumber daya manusia yang kompeten menjadi kunci keberhasilan Manajemen Piutang (Account Receivables Management). Pelatihan rutin membantu staf memahami prosedur baru, mengenal software terbaru, dan meningkatkan kemampuan analisis mereka. Dengan staf yang terampil, proses manajemen piutang menjadi lebih efisien dan akurat.

Evaluasi Berkala terhadap Kebijakan Piutang

Kebijakan piutang tidak bersifat statis. Perusahaan perlu melakukan evaluasi berkala untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar dan profil pelanggan. Melalui evaluasi rutin, manajemen dapat memperbarui batas kredit, memperketat syarat pembayaran, atau menyesuaikan strategi penagihan. Evaluasi ini adalah bagian penting dari siklus Manajemen Piutang (Account Receivables Management) yang berkelanjutan.

Kesalahan dalam Manajemen Piutang (Account Receivables Management) dapat berdampak langsung pada arus kas, profitabilitas, dan kelangsungan bisnis. Mulai dari kebijakan kredit yang lemah hingga kurangnya koordinasi antar tim, semua kesalahan tersebut bisa dicegah dengan sistem yang baik, teknologi yang tepat, dan sumber daya manusia yang kompeten.

Dengan memahami tujuh kesalahan umum ini, Anda dapat membangun sistem manajemen piutang yang lebih sehat, efisien, dan berkelanjutan — memastikan bisnis Anda tetap likuid, kuat, dan siap berkembang di era digital.

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram