Selamat datang di pelatihan Key Performance Indicator. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, mengukur dan mengelola kinerja karyawan bukan lagi sekadar kebutuhan, tetapi menjadi bagian penting dalam strategi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Tanpa pengukuran yang jelas, perusahaan bisa kehilangan arah dalam mengevaluasi produktivitas karyawan serta efektivitas strategi bisnisnya. Oleh karena itu, hadirnya Key Performance Indicator (KPI) sebagai alat ukur yang terstruktur sangatlah krusial dalam memastikan bahwa setiap individu di dalam organisasi bergerak ke arah yang sama dengan visi dan misi perusahaan.

Pelatihan Key Performance Indicator ini termasuk dalam materi pelatihan Human Resources Development (HRD), yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai bagaimana KPI dapat digunakan secara efektif dalam mengukur dan meningkatkan kinerja karyawan. Dimulai dari konsep dasar pengukuran kinerja, manfaat, serta model yang dapat diterapkan, pelatihan ini juga akan membahas bagaimana peran line managers, HRD, dan karyawan dalam proses performance management. Selain itu, peserta akan diajak untuk memahami teknik pengukuran produktivitas, penyusunan KPI yang relevan, hingga cara mengembangkan profil pengembangan karyawan guna meningkatkan performa mereka secara berkelanjutan.
Lebih dari sekadar teori, pelatihan ini juga mengajarkan cara mengumpulkan dan menyeleksi data kinerja, menentukan standar pencapaian, serta menerapkan sistem monitoring yang efektif. Dengan pendekatan yang sistematis dan praktis, peserta akan memiliki keterampilan dalam merancang, mengevaluasi, dan mengoptimalkan KPI untuk memastikan bahwa kinerja individu selaras dengan target kerja unit dan perusahaan secara keseluruhan. Dengan mengikuti pelatihan ini, perusahaan dapat menciptakan budaya kerja yang lebih produktif, transparan, dan berbasis hasil, sehingga setiap karyawan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan bisnis.
APA YANG AKAN ANDA PELAJARI?
- Gambaran Umum Pengukuran Kinerja Karyawan
- Tujuan pengukuran kinerja
- Jenis-jenis dan manfaat pengukuran kinerja
- Model pengukuran kinerja
- Peran Line Managers, HRD dan Karyawan dalam Performance Management
- Konsep Pengukuran Produktifitas Karyawan
- Teknik Mengumpulkan dan Menyeleksi data & Informasi Kinerja
- Teknik Memahami Manfaat & Proses Peformance Management (planning, monitoring, developing, rating, rewarding)
- Teknik pengukuran aktivitas kerja dan penyelesaian tugas, serta mengenali jenis-jenis pekerjaan.
- Mengembangkan dan Mengkaji
- Menyusun Konsep Profil Pengembangan Karyawan untuk Meningkatkan Kinerja
- Melengkapi Profil Pengembangan Karyawan
- Developing Human Resource Performance Plans/Key Performance Indicator
- Look at the overall picture
- Determine Work Unit Accomplishment
- Determine individual accomplishment that Support Work Unit Goals
- Convert Expected Accomplishment into Performance Elements, Indicating Type & priority
- Determinig Work Unit & Individual Measures
- Develop Work Unit & Individual Standard
- Determine how to Monitor Performance
- Check the Performance Plans
TUJUAN & MANFAAT PELATIHAN
Pelatihan ini akan membahas mengenai Key Performance Indicator. Sehingga diharapkan peserta pelatihan mampu memahami bagaimana cara mendeskripsikan kinerja yang akan dinilai, mampu memahami bagaimana cara menyusun rencana pengembangan karyawan secara teratur dan berkesinambungan, mampu memahami teknik dan alat yang bermanfaat untuk menilai, mendukung, dan mengarahkan kinerja tim dan individu, termasuk dirinya sendiri serta mampu memahami teknik interpretasi hasil pengukuran sebagai bahan pengambilan keputusan.
TARGET PESERTA PELATIHAN
- Pimpinan
- Manajer & Staff HRD
- Manajer dan Staff non HRD yang ingin mendalami pengetahuan seputar HRD atau SDM
- Semua pihak yang ingin meningkatkan pengetahuan seputar Key Performance Indicator
METODE PELATIHAN
- Penyampaian konsep
- Diskusi kelompok
- Latihan
- Studi kasus
JADWAL PELATIHAN KEY PERFORMANCE INDICATOR
- 20-21 Januari 2025
- 24-25 Februari 2025
- 12-13 Maret 2025
- 9-10 April 2025
- 26-27 Mei 2025
- 25-26 Juni 2025
- 7-8 Juli 2025
- 25-26 Agustus 2025
- 24-25 September 2025
- 1-2 Oktober 2025
- 10-11 November 2025
- 1-2 Desember 2025
BIAYA PELATIHAN
Pelatihan Key Performance Indicator Public
Biaya Public Training silahkan hubungi kami.
Durasi pelatihan : 2 hari.
Catatan :
- Harga diatas adalah harga untuk public training di Yogyakarta.
- Biaya pelatihan sudah termasuk ruang pelatihan di hotel beserta perlengkapan pelatihan, makan siang, coffee break 2x, modul materi, sertifikat, training kit dan souvenir.
- Biaya belum termasuk transportasi dan akomodasi (penginapan) peserta pelatihan.
- Biaya sudah termasuk biaya pajak.
- Untuk permintaan materi custom (yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta) atau in house training dapat menghubungi kami di sini.
Pelatihan Key Performance Indicator Online
Biaya Online Training silahkan hubungi kami.
Durasi pelatihan : 2 hari.
Catatan:
- Harga diatas adalah harga untuk online training.
- Pelatihan online menggunakan media Zoom Meeting atau media lainnya sesuai kebutuhan.
- Biaya pelatihan sudah termasuk Softcopy materi pelatihan, rekaman video pelatihan & Sertifikat pelatihan.
- Biaya sudah termasuk biaya pajak.
- Untuk permintaan materi custom (yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta) atau in house training dapat menghubungi kami di sini.
Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) vs. OKR: Apa Perbedaannya dan Mana yang Lebih Baik?
Dalam dunia bisnis yang serba cepat, mengukur kinerja karyawan dan organisasi menjadi sangat penting. Tanpa sistem pengukuran yang jelas, perusahaan bisa kehilangan arah dan sulit mencapai target. Dua metode yang sering digunakan untuk mengukur performa adalah Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) dan OKR (Objectives and Key Results).
Banyak perusahaan masih bingung dalam memilih antara KPI dan OKR karena keduanya memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda. KPI lebih fokus pada pemantauan kinerja yang stabil, sedangkan OKR lebih dinamis dan mendorong pertumbuhan. Lalu, mana yang lebih cocok untuk bisnis Anda? Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara kedua metode ini dan membantu Anda menentukan mana yang paling efektif untuk diterapkan.
Apa Itu Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator)?
Definisi Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator)
Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) dikutip dari qlik.com, adalah metode yang digunakan untuk mengukur efektivitas pekerjaan seseorang berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan. KPI sendiri adalah metrik yang digunakan untuk menilai pencapaian individu atau organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya.
Dalam analisis pekerjaan berbasis KPI, setiap posisi dalam perusahaan memiliki indikator kinerja spesifik yang menjadi acuan dalam menilai produktivitas dan efektivitas pekerjaan tersebut. Dengan begitu, perusahaan bisa memastikan bahwa setiap peran berkontribusi langsung terhadap pencapaian target bisnis.
Tujuan Utama Penggunaan KPI dalam Bisnis
Penggunaan Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
- Menjaga Konsistensi Kinerja – Dengan KPI, perusahaan dapat memastikan bahwa karyawan terus bekerja sesuai standar yang telah ditentukan.
- Meningkatkan Akuntabilitas – KPI membuat karyawan lebih bertanggung jawab terhadap tugas mereka karena ada ukuran keberhasilan yang jelas.
- Mempermudah Evaluasi Karyawan – Penilaian kinerja menjadi lebih objektif karena berbasis data, bukan opini atau asumsi.
- Mendorong Peningkatan Produktivitas – Dengan target yang jelas, karyawan terdorong untuk bekerja lebih efisien dan efektif.
- Membantu Pengambilan Keputusan – Data KPI dapat digunakan untuk menentukan promosi, pelatihan, atau perbaikan dalam sistem kerja.
Contoh KPI dalam Berbagai Industri
Setiap industri memiliki KPI yang berbeda sesuai dengan karakteristik pekerjaannya. Beberapa contoh KPI dalam berbagai bidang antara lain:
- Sales: Jumlah penjualan per bulan, tingkat retensi pelanggan, rata-rata nilai transaksi.
- HR (Human Resources): Tingkat retensi karyawan, waktu rata-rata perekrutan, kepuasan karyawan.
- Marketing: Tingkat konversi kampanye, engagement di media sosial, pertumbuhan jumlah leads.
- Customer Service: Waktu rata-rata penyelesaian keluhan, tingkat kepuasan pelanggan, jumlah tiket yang diselesaikan per hari.
Apa Itu OKR (Objectives and Key Results)?
Definisi OKR dan Bagaimana Cara Kerjanya
OKR adalah metode pengukuran kinerja yang berfokus pada pencapaian tujuan ambisius dengan hasil yang dapat diukur. Berbeda dengan KPI yang lebih bersifat pemantauan, OKR digunakan untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan yang agresif.
Konsep OKR pertama kali diperkenalkan oleh Intel dan kemudian dipopulerkan oleh Google. Banyak perusahaan besar lainnya seperti LinkedIn dan Twitter juga menggunakan metode ini untuk mencapai tujuan strategis mereka.
Struktur OKR: Objective dan Key Results
OKR terdiri dari dua komponen utama:
- Objective – Tujuan utama yang ingin dicapai. Harus jelas, inspiratif, dan menantang.
- Key Results – Hasil konkret yang harus dicapai untuk memenuhi Objective. Harus spesifik, dapat diukur, dan berbasis angka.
Misalnya, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Objective yang dibuat bisa berupa “Meningkatkan pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan perusahaan.” Sementara Key Results-nya bisa berupa “Meningkatkan skor kepuasan pelanggan dari 80% menjadi 90% dalam 6 bulan.”
Contoh Penerapan OKR dalam Perusahaan
Sebagai contoh, perusahaan teknologi bisa memiliki OKR seperti berikut:
- Objective: Menjadi perusahaan teknologi terbaik di Indonesia.
- Key Results:
- Meningkatkan jumlah pengguna aktif sebesar 50% dalam 6 bulan.
- Mengurangi waktu loading aplikasi dari 5 detik menjadi 2 detik.
- Meningkatkan rating aplikasi di Play Store menjadi 4.8.
Perbedaan Antara Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) dan OKR
Fokus Utama: KPI untuk Pemantauan Kinerja, OKR untuk Pertumbuhan dan Inovasi
Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) digunakan untuk memastikan stabilitas dan efisiensi kinerja sehari-hari. KPI membantu perusahaan dalam menjaga standar operasional agar tetap berjalan dengan baik.
Sementara itu, OKR lebih difokuskan pada pertumbuhan jangka panjang dan inovasi. OKR memungkinkan perusahaan menetapkan tujuan yang lebih ambisius untuk mendorong perubahan signifikan.
Struktur dan Fleksibilitas: KPI Lebih Statis, OKR Lebih Dinamis
KPI bersifat lebih statis karena biasanya digunakan untuk memantau performa yang sudah ditentukan. Target KPI sering kali bersifat tetap dalam jangka waktu tertentu.
Sebaliknya, OKR lebih dinamis karena dapat berubah sesuai dengan perkembangan strategi bisnis. OKR biasanya dibuat setiap kuartal dan lebih fleksibel dalam penerapannya.
Cara Mengukur Kesuksesan: KPI Berbasis Metrik Spesifik, OKR Berbasis Hasil Ambisius
KPI memiliki metrik yang jelas seperti “meningkatkan penjualan sebesar 20%.” OKR, di sisi lain, lebih berfokus pada pencapaian hasil besar dan memberikan ruang bagi inovasi.
Kapan Menggunakan Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) dan Kapan Menggunakan OKR?
Situasi yang Lebih Cocok Menggunakan KPI
- Ketika perusahaan ingin memastikan operasional berjalan dengan stabil.
- Untuk mengevaluasi performa individu atau tim berdasarkan standar yang telah ditentukan.
- Dalam lingkungan kerja yang membutuhkan target yang terukur dan terstruktur.
Kapan OKR Lebih Efektif?
- Ketika perusahaan ingin mendorong inovasi dan perubahan besar.
- Jika organisasi sedang berada dalam fase pertumbuhan yang cepat.
- Saat ingin menetapkan tujuan yang lebih ambisius dan menginspirasi karyawan.
Kombinasi KPI dan OKR untuk Strategi Bisnis yang Lebih Efektif
Menggabungkan KPI dan OKR bisa menjadi strategi terbaik. KPI dapat digunakan untuk menjaga stabilitas operasional, sementara OKR mendorong inovasi dan pertumbuhan.
Mana yang Lebih Baik: Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) atau OKR?
Tidak Ada yang Lebih Baik, tetapi Tergantung pada Tujuan Bisnis
Kedua metode ini memiliki kelebihan masing-masing. KPI cocok untuk menjaga efisiensi operasional, sedangkan OKR lebih pas untuk inovasi dan pengembangan strategi baru.
Tips Memilih dan Menerapkan KPI dan OKR dengan Benar
- Pastikan tujuan bisnis jelas sebelum memilih metode yang akan digunakan.
- Gunakan KPI untuk operasional yang terstruktur dan OKR untuk strategi jangka panjang.
- Evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas kedua metode ini.
Baik Job Analysis Based on KPI (Key Performance Indicator) maupun OKR memiliki peran penting dalam bisnis. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan strategi perusahaan Anda. Dengan memahami perbedaan serta cara menggunakannya secara efektif, Anda dapat mengoptimalkan kinerja dan pertumbuhan bisnis secara maksimal.